Memanfaatkan fitur backup data pada Ubuntu


Backup data seharusnya bukan copy-paste

Backup data adalah hal yang wajib dilakukan oleh setiap pengguna komputer. Namun banyak orang yang melakukan backup data dengan cara menyalin (copy-paste) file-filenya secara manual ke harddisk eksternal.

Copy-paste manual ini sekilas terlihat cepat padahal bikin ribet di kemudian hari. Bayangkan misalnya Anda mau membackup direktori Documents yang berukuran 12 GB dan Pictures yang berukuran 3 GB. Anda menyalin direktori-direktori tersebut ke harddisk eksternal Anda. Setelah menunggu kira-kira 20 menit, proses backup data pertama Anda selesai.

Tiga bulan kemudian, Anda ingin membackup kedua direktori ini lagi. Anda mengingat-ingat kira-kira beberapa puluh file Anda telah berubah. Mungkin ada puluhan atau ratusan file yang sudah berubah, namun file-file itu bisa jadi tersebar dalam banyak sub-subdirektori yang dalam. Sekarang, apa yang harus dilakukan? Apakah Anda akan menghapus seluruh backup sebelumnya dan menyalin semuanya dari nol? Atau Anda mau memilih file-file yang telah berubah saja?

Sebenarnya kita tidak perlu pusing memikirkan ini. Sistem operasi modern biasanya telah menyertakan kakas yang bagus untuk backup dan memulihkan data. Pada artikel ini saya akan membahas kakas backup data bawaan Ubuntu, bernama Déjà Dup.

Tampilan aplikasi backup data Déjà Dup
Tampilan aplikasi backup data Déjà Dup

Backup data dengan Déjà Dup menawarkan sejumlah kelebihan, di antaranya:

  • Lebih nyaman dan cepat karena software ini secara pintar hanya akan menyimpan data yang berbeda dari backup terakhir.
  • Dapat dijadwalkan mingguan atau harian. Bagus banget untuk orang-orang yang sibuk atau pelupa :D.
  • Apabila ada data hilang, data dapat dipulihkan secara keseluruhan atau hanya file-file tertentu saja. Semua proses pemulihan dapat dilakukan secara nyaman dan mudah.
  • Tersedia beberapa pilihan lokasi dan protokol.
  • Aman karena backup data bisa dikunci dengan password.
  • Ukuran backup data lebih kecil karena dikompresi terlebih dahulu.

 

Pilih protokol yang mana?

Déjà Dup mendukung beberapa protokol dan lokasi penyimpanan. Pilihan tentu tergantung kebutuhan dan kesukaan Anda. Berikut adalah protokol dan lokasi yang ditawarkan oleh Déjà Dup:

  1. Folder lokal. Pada lokasi ini kita bisa memilih salah satu folder di harddisk internal ataupun eksternal. Opsi ini cocok untuk pengguna rumahan yang hanya memiliki satu PC dan harddisk eksternal.
  2. FTP. Protokol ini cocok untuk para karyawan atau mahasiswa yang sudah diberi space penyimpanan FTP di kantor atau kampus, misalnya.
  3. WebDAV. Seperti halnya FTP, fasilitas penyimpanan berbasis WebDAV lebih sering ditemui dalam organisasi seperti perusahaan atau kampus. Namun jika kantor atau kampus Anda tidak menyediakan fasilitas penyimpanan berbasis WebDAV, Anda dapat memanfaatkan beberapa layanan WebDAV gratis, misalnya dari Box.com atau 4shared. Tentunya jika Anda percaya pada keamanan dan kebijakan privasi mereka.
  4. SSH. Jika Anda memiliki PC lain yang menjalankan server ssh, Anda dapat memilih opsi ini.
  5. Windows Share. Protokol ini cocok untuk Anda yang ingin menyimpan data Anda ke PC lain yang menjalankan Windows OS.
lokasi penyimpanan backup data Déjà Dup
Pilihan lokasi penyimpanan Déjà Dup

Saya memiliki sebuah laptop tua yang menjalankan Debian Linux. Laptop ini hendak saya jadikan gudang untuk data back up. Karena laptop Debian tersebut sudah menjalankan server ssh, tentunya lebih mudah jika saya memilih protokol SSH.

Bagi Anda para pengguna Windows, tersedia software Backup and Restore bawaan Windows yang dapat Anda pakai. Sayangnya, fitur penyimpanan ke jaringan hanya tersedia pada Windows versi Professional dan Ultimate.

Demikian artikel mengenai backup data dan Déjà Dup ini. Mudah-mudahan artikel ini dapat saya sambung dengan tutorial cara penggunaan Déjà Dup.


Leave a Reply